RAB atau Rencana Anggaran Biaya merupakan istilah yang sebetulnya sangat umum didengar di dunia bisnis. Sebelum seorang pemilik usaha menjalankan bisnisnya, RAB merupakan hal utama yang penting untuk disiapkan.

Tidak hanya dalam dunia bisnis saja, keberadaan RAB juga diperlukan di berbagai bidang lainnya, terutama bidang-bidang yang memerlukan pembiayaan. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan RAB itu? Mengapa bila ingin menjalankan bisnis dibutuhkan RAB atau Rencana Anggaran Biaya? Seberanya apa manfaat RAB? Jenis-jenis RAB apa saja dan bagaimana cara membuatnya? Semua akan kita bahas dalam artikel ini.

Apa itu RAB atau Rencana Anggaran Biaya?

Sebelum membahas tentang manfaat, jenis dan cara membuatnya, pertama kita akan membahas pengertiannya terlebih dahulu. Sebenarnya apa itu RAB? RAB atau Rencana Anggaran Biaya merupakan suatu metode atau acuan penyajian rencana biaya yang harus dikeluarkan, dari awal dimulainya pekerjaan hingga pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan.

Rencana biaya harus mencakup keseluruhan kebutuhan pekerjaan. Baik itu biaya bahan atau material yang dibutuhkan, seperti upah pekerja, biaya alat (sewa atau beli) dan biaya lainnya yang dibutuhkan. 

Secara garis besar RAB terdiri dari 2 komponen utama, yakni volume pekerjaan dan juga Harga satuan Pekerjaan. Volume pekerjaan bisa didapatkan dengan cara melakukan perhitungan dari gambar rencana yang tersedia atau didapatkan berdasarkan kebutuhan real di lapangan, sedangkan harga satuan itu bisa didapat dari analisa harga satuan dengan mempertimbangkan banyak hal, seperti bahan atau material, upah tenaga kerja, biaya peralatan, dan biaya lain-lain.

Manfaat dari RAB Berikut Ini

Setelah tadi kita telah membahas pengertian dari RAB, kini kita akan membahas apa saja manfaat dari RAB. Berikut ini beberapa manfaat dari RAB, antara lain:

  1. Dapat memperbaiki pembiayaan

Perencanaan ini dapat dibuat sejak awal pembangunan atau sebelum operasional proyek. Setelah itu, dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam operasional dan juga proses pembiayaannya.

RAB dapat membantu Anda memperbaiki budgeting atau pembiayaan dalam waktu tertentu. Manfaatnya dapat dirasakan di masa yang akan datang. Apa yang kurang maupun sebaliknya dapat diperbaiki dengan melihat perencanaan sebelumnya, lalu Anda dapat menyesuaikan dengan situasi yang terjadi pada saat operasional, dengan mengacu pada contoh RAB yang Anda buat penambahan maupun pengurangan biaya dapat dilakukan dengan lebih cermat.

  1. Mempermudah proses evaluasi

RAB bisa membantu Anda melakukan evaluasi dari setiap aktivitas yang dijalankan pada proyek atau bisnis tersebut. Berdasarkan biaya yang telah direncanakan Anda dapat melihat, mana aktivitas yang menguntungkan dan merugikan.

  1. Mempermudah menentukan kebijakan

Dengan mengacu pada contoh rencana anggaran biaya yang telah dibuat, maka pengambilan kebijakan atau keputusan lebih sesuai. Kebijakan tersebut dapat lebih relevan berdasarkan kapasitas pembiayaan yang telah direncanakan.

Besaran nominal yang dikeluarkan dapat disesuaikan dengan kondisi riil di lapangan sehingga dapat terlihat apakah aktivitas tersebut efektif atau tidak. Contohnya, aktivitas tersebut dapat dihilangkan bila menelan biaya terlalu banyak.

  1. Membuat waktu lebih efektif

Anda dapat melakukan proses operasional dengan mengacu pada susunan perencanaan biaya yang telah dibuat agar waktu yang Anda punya untuk menjalankan proyek maupun bisnis dapat lebih efektif dan juga efisien. Setiap kebutuhan yang lebih terencana hingga Anda dapat segera melakukan realisasi. Hal ini tentu sangat mengefektifkan waktu yang Anda punya sehingga waktu tersebut tidak hanya habis untuk melakukan banyak pertimbangan.

Jenis-jenis dari RAB untuk Mengatur Keuangan

Setelah pengertian dan juga manfaat RAB, kini kita akan membahas tentang beberapa jenis RAB. Di bawah ini beberapa jenis RAB, antara lain sebagai berikut :

  1. Rencana Anggaran Biaya kasar (RAB besar)

RAB besar ini dibuat berdasarkan pengalaman dari pemilik proyek yang menyusunnya. Biasanya, RAB besar dihitung dengan landasan ukuran luas dari tiap-tiap komponen proyek, kemudian didasarkan juga pada biaya-biaya yang pernah dikeluarkan pada proyek sebelumnya. Jadi, tidak heran jika RAB kasar dibandingkan dengan RAB yang lebih terperinci ada perbedaan atau selisih, karena kebutuhan dan harga material yang kemungkinan berubah. 

  1. Rencana Anggaran Biaya terperinci (RAB kecil)

RAB Kecil terdiri dari anggaran yang lebih detail dibandingkan RAB kasar. Cara menghitungnya melibatkan perhitungan volume dengan tenaga kerja yang diperlukan serta nilai kelayakan bahan material untuk keperluan teknis proyek. Dapat dibilang RAB kecil ini lebih lengkap bila dibandingkan dengan RAB kasar atau besar, jadi antara RAB kecil dan RAB besar memang ada perbedaan atau selisih.

Cara Membuat RAB dengan Mudah

Tidak hanya pengertian, jenis dan juga manfaatnya, Anda juga perlu mengerti bagaimana cara membuat RAB. Cara membuat Rencana Anggaran Biaya ini bisa dibilang tidak terlalu sulit, yakni:

  1. Menghitung kebutuhan sumber daya

Langkah pertama ketika ingin menyusun RAB ialah mencari terlebih dahulu apa saja sumber daya yang diperlukan. Misalnya saja, bila tujuan kegiatan yang ingin dilakukan ialah pembuatan produk, otomatis terlebih dahulu perlu diperkirakan bahan-bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tersebut. Kumpulkan serta hitung sumber daya sesuai tujuan yang dicapai, cari tahu harga untuk memperoleh sumber daya tersebut.

  1. Mengumpulkan data terkait SDM

Setelah memetakan kebutuhan sumber daya secara umum, lakukan hal yang sama, tetapi khusus untuk SDM yang dibutuhkan. Apakah dalam kegiatan yang nanti akan dijalankan dibutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan khusus?

Bila memang memerlukan tenaga kerja berketerampilan khusus, berapa kira-kira biaya yang diperlukan? Bila tenaga kerja yang diperlukan tidak perlu mempunyai keterampilan khusus, berapa anggaran yang perlu disiapkan untuk upahnya?

Kebutuhan tenaga kerja untuk semua kegiatan operasional bisa berbeda-beda, tergantung jenis pekerjaan yang harus diselesaikan. Bukan tidak mungkin dalam satu kegiatan operasional membutuhkan beberapa tenaga kerja dengan keterampilan yang beragam.

  1. Melakukan analisis kebutuhan sumber daya

Setelah semua kebutuhan sumber daya berhasil dipetakan, berikutnya lakukan analisis untuk mengetahui sumber daya mana yang esensial untuk kegiatan tersebut. Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan dalam tahapan ini. 

Pendekatan pertama ialah dengan mengabaikan besarnya biaya yang perlu dikeluarkan di akhir, serta melakukan pemetaan dengan penyesuaian yang tidak terlalu berat. Sedangkan pendekatan yang kedua ialah menetapkan terlebih dahulu besarnya anggaran yang ingin dikeluarkan, lalu melakukan penyesuaian prioritas setiap biaya agar tidak jauh melebihi jumlah anggaran yang telah ditetapkan tadi. Pendekatan yang paling ideal pastinya pendekatan yang pertama.

Sebab dalam pendekatan ini, pemilik usaha berpotensi mendapatkan hasil maksimal dari kegiatan bisnis yang direncanakan. Selain itu, tidak semua pemilik usaha mempunyai modal tak terbatas. Oleh sebab itu, pendekatan kedua yang memungkinkan adanya penyesuaian agar tidak melebihi kesiapan dalam mengumpulkan modal. Dari hasil analisis yang dilakukan, pemilik usaha bisa menemukan kebutuhan yang memang esensial.

Bagi yang ingin membuka usaha, kini Anda tidak perlu bingung lagi apa itu RAB dan bagaimana cara membuatnya, karena sudah ada panduan membuat Rencana Anggaran Biaya yang mudah untuk dipraktikkan.