Dalam memulai sebuah usaha kuliner, Anda harus memikirkan bahan baku apa yang akan digunakan sebagai sumber utama produksi. Hal itu terkait bagaimana cara Anda mendapatkan bahan tersebut dan juga jenis produk apa yang akan dihasilkan.

Saat ini, ada banyak sekali bahan yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. Hal itu akan membantu Anda dalam memanfaatkan berbagai raw material tersebut dalam bisnis. Oleh karena itu, pemilihan bahan harus dilakukan dengan baik.

Jika Anda masih bingung menentukan ide bisnis apa yang akan dijalankan nantinya, cobalah untuk memikirkan terlebih dahulu satu bahan dengan nilai keuntungan maksimal. Untuk memberikan gambaran, mari simak pembahasan di bawah ini.

Pentingnya Bahan Baku dalam Sebuah Bisnis Kuliner

Bahan baku atau dikenal juga sebagai raw material adalah kebutuhan yang digunakan untuk membuat suatu barang jadi. Dalam dunia kuliner, suatu produk umumnya dibuat dari beberapa jenis raw material.

Raw material sendiri terdiri dari raw material utama dan raw material pelengkap atau penolong. Pada raw material utama, pemenuhannya akan sangat penting karena berpengaruh pada jenis produk yang akan dibuat. Tanpa adanya raw material utama, suatu produk tentu saja tidak dapat diproduksi. Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik bisnis harus benar-benar memperhatikan ketersediaan raw material tersebut setiap kali akan melakukan produksi.

Dalam dunia kuliner, ada beberapa jenis bahan atau produk yang manfaatnya bisa sangat beragam. Artinya, bahan tersebut bisa digunakan untuk berbagai jenis produk sehingga sangat cocok untuk Anda yang sedang ingin memulai bisnis. Penggunaan bahan baku yang bernilai manfaat tinggi juga dapat membantu Anda menemukan produk terbaik untuk dijual. Saat Anda gagal dengan satu jenis produk, Anda masih bisa mengolah satu bahan baku menjadi produk lainnya.

Jenis-Jenis Produk dengan Nilai Guna Tinggi

Seperti sudah dijelaskan di atas, ada banyak sekali raw material yang bisa digunakan untuk berbagai jenis produk kuliner. Untuk mengetahui raw material apa saja yang dimaksud, simak pembahasannya di bawah ini:

  1. Telur

Raw material pertama yang memiliki nilai guna tinggi adalah telur. Anda tentu setuju bahwa bahan satu ini bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis produk seperti aneka kue, donat, nasi goreng, telur balado, dan sebagainya.

Meski tidak selalu menjadi bahan utama pembuatan, peran telur dalam berbagai produk sangatlah penting, seperti untuk menambah rasa dan juga gizi. Anda juga masih bisa menjadikannya sebagai lauk pauk hanya dengan menggoreng atau merebusnya.

Mengingat pentingnya manfaat dari material satu ini, Anda tentu harus memilih supplier dengan kualitas terbaik dalam pemenuhannya. Pasalnya, kualitas akhir dari produk yang Anda buat sangat ditentukan oleh pemilihan bahan bakunya.

  1. Ayam

Bahan atau produk selanjutnya yang tidak kalah penting dengan telur adalah ayam. Hampir semua bagian dari ayam bisa dimanfaatkan untuk tujuan bisnis. Sebut saja bagian kepala, leher, sayap, paha, hingga kaki, semua bisa dimanfaatkan.

Bahkan, jeroan ayam juga masih bisa dikonsumsi karena sebagian besar orang Indonesia menyukainya. Olahan ayam sendiri sangatlah beragam, mulai dari ayam goreng crispy, ayam goreng balado, teriyaki, dan masih banyak lagi.

Dari satu jenis raw material berupa ayam, Anda bisa menghasilkan berbagai jenis produk dengan nilai keuntungan yang beragam. Ayam sendiri bisa digunakan untuk berbagai level, baik itu bisnis kecil, menengah, atau bahkan tinggi.

  1. Kentang

Jika berbicara tentang kentang, salah satu produk yang umumnya dipikirkan untuk tujuan bisnis adalah kentang goreng atau keripik kentang. Kedua produk tersebut menjadikan kentang sebagai bahan utama dalam produksi.

Manfaat kentang sebenarnya tidak hanya itu saja. Anda juga masih bisa menggunakan kentang untuk membuat donat, pelengkap untuk siomay, dan juga menjadikannya sebagai kroket kentang, atau perkedel. Kentang sendiri merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup berlimpah ketersediaannya. Hal itu tentu saja semakin memudahkan Anda dalam menjaga ketersediaannya untuk keperluan bisnis.

Kenapa Harus Menggunakan Bahan Baku Bernilai Guna Tinggi?

Dari berbagai material yang sudah disebutkan di atas, masing-masing mampu memberikan keuntungan sangat tinggi. Tidak saja karena banyaknya manfaat, tetapi juga karena bahan tersebut bisa diolah menjadi berbagai menu makanan.

Jika dilihat dari segi keuntungannya, ketiga bahan di atas juga bisa menghasilkan keuntungan variatif tergantung jenis produk olahannya. Dengan begitu, ketiga material tersebut sangat cocok untuk berbagai level bisnis. Bayangkan saja, Anda bisa membuka beberapa jenis tempat makan untuk satu raw material yang sama. Sebagai contoh, dari raw material berupa ayam, Anda bisa membuka bisnis ayam goreng crispy, warung ayam bakar, atau bahkan sate.

Tips Mengelola Bahan Baku pada Bisnis Kuliner

Pengelolaan raw material merupakan hal penting dalam berbagai jenis bisnis, termasuk juga dalam bisnis kuliner. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengelola bahan secara efisien:

  1. Melakukan Penyimpanan di Tempat yang Sesuai

Bagaimana Anda menyimpan bahan baku akan sangat berpengaruh pada kualitas dari bahan baku itu sendiri, sehingga proses ini harus dilakukan secara profesional. Jika membutuhkan tempat yang dingin, pastikan tempat tersebut berfungsi dengan baik. Selain itu, bahan baku harus selalu dijaga kesegarannya sehingga bahan yang lebih dulu datang harus lebih dulu digunakan. Untuk menerapkan aturan ini, Anda bisa menggunakan metode First In First Out (FIFO).

  1. Hitung Persediaan secara Berkala

Hal yang juga penting untuk diperhatikan oleh pemilik bisnis kuliner adalah selalu terpenuhinya persediaan bahan baku. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menghitung berapa sisa bahan baku di dalam gudang penyimpanan.

Jika keluar masuknya material tersebut sangat intens, sebaiknya Anda juga harus melakukan penghitungan persediaan secara intens. Aktivitas ini dikenal juga dengan sebutan Stock Opname atau Stock Recording. Agar lebih mudah dilihat, Anda bisa melakukan catatan ini pada sebuah kartu. Sebagai contoh, jumlah telur sebelumnya adalah 200 butir, bagian produksi sudah menggunakannya sebanyak 75 butir, maka sisa telur seharusnya adalah 125 butir.

  1. Lakukan Pemesanan Kembali Bahan Baku Tepat Waktu

Agar tidak terjadi kemacetan dalam produksi, pastikan Anda melakukan reordering atau pemesanan kembali raw material tepat waktu. Lakukan pemesanan segera setelah stok mencapai jumlah tertentu.

Anda harus memperhatikan juga lama waktu kedatangan sehingga stok di gudang jangan sampai bernilai nol. Jang juga memesan terlalu cepat untuk menghindari penumpukan yang bisa berakibat overload atau bahkan busuk. Dalam hal ini, Anda dan tim harus bisa melakukan forecasting atau memprediksi berapa jumlah yang harus dibeli. Prediksi juga kapan jumlah penjualan akan meningkat dan kapan saat-saat sepi pembeli.

Sebagai pemilik bisnis, Anda harus tahu produk-produk apa saja yang mampu memberikan keuntungan tinggi untuk bisnis Anda. Selain mudah didapat, ketiga bahan di atas bisa diolah menjadi berbagai menu makanan.